“Asli
karya anak Medan, yang menceritakan tentang “kek Ginilah Medan” dengan
misiuntuk me-Medan-kan dunia biar semua orang tau kalo kek ginilah
Medan.”Digidoy
Siapa
yang tidak mengetahui Kota Medan dengan berbagai ciri khas yang dimilikinya.
Kuliner, tempat wisata, kebudayaan, Suku Batak dan lain-lain. Nah, satu hal lagi yang akan dikenal
oleh orang-orang tentang Kota Medan adalah Komik
Digidoy. Digidoy merupakan komik
strip yang dibuat oleh beberapa orang komikus kreatif Kota Medan. Cerita yang
dibawakan oleh Digidoy pun sangat
ringan, dan yang pasti membuat orang tidak harus berfikir keras seperti
komik-komik detektif atau misteri lainnya. Menurut komikus-komikus dari Digidoy mereka memiliki misi untuk ‘Memedankan
Dunia’ biar semua orang tahu kalo kek
ginilah Medan!
Penasaran
dengan Digidoy? Tetap setia baca
tulisan ini yah, karena aku bakalan ngenalin sama kalian Komik Digidoy.
Pertama
kali tahu mengenai Komik Digidoy
adalah saat mengikuti sebuah gathering
dari sebuah komunitas yang mengumpulkan beberapa komunitas, tapi dalam skala
kecil dan di ruangan yang kecil juga. Salah satu yang hadir adalah dari Komik Digidoy, selaina anak-anak Blog M atau Blogger Medan yang
selalu menyemak di mana-mana. Hmm, di
situ aku mulai mengetahui ada yang namanya komik bikinan aseli anak Medan, yaitu Komik Digidoy. Beruntung
banget saat itu duduk di sebelah banner Digidoy, jadi aku bisa langsung kepo-in
akun-akun mereka.
Setahun
beraksi, Komik Digidoy akhirnya
merayakan kerja keras mereka bareng para pencinta komik dan fans-fans Komik Digidoy tanggal 7 Juni 2015 di Sun Plaza, Medan. Jumpa Tengah menjadi sebutan untuk
perayaan ulang tahun Komik Digidoy
beberapa hari lalu. Acaranya menurut aku meriah dan petcaaahhh bayangin aja aku nggak dapat tempat duduk (*hiks..
untungnya sebagai orang Indonesia, ada yang merasa kasihan, dia gabungin dua
bangku trus aku duduk ditengahnya, kayak-kayak angkot gitu lapan-enam), yah namanya juga telat. Maybe it was my punishment for my late.
![]() |
Suasana Meet &Greed dengan Komikus dari Komik Digidoy |
Jumpa Tengah, merupakan acara dari Komik Digidoy untuk merayakan setahun
kehadiran mereka di Kota Medan. Kenapa namanya Jumpa Tengah? Hmm,
mungkin karena tempat acara berada di tengah-tengah? Apapun nama acaranya tidak
masalah yang penting orang-orang tahu acara ini, dan di dalamnya seru banget.Buktinya, walaupun acara sudah
selesai, mereka masih belum pulang, ckckckck.
Acara yang berlangsung diantaranya Meet
and Greet bareng komikus-komikus
di balik pembuatan Komik Digidoy,
Lomba buat Komik, Lomba Selfie bareng
banner dari Digidoy, Workshop dan
Lomba Nulis di Blog.
Hadiahnya
banyak banget, tapi jangan dilihat
dari hadiahnya kawan, karena acaranya
lebih meriah dan bermanfaat bagi kita. Aku datang telat, pas komikus-komikus
dari Komik Digidoy cuap-cuap di depan, so aku kelewat pembukaan dan beberapa informasi di awal acara. But its okey!(*tuh kan gara-gara telat gagal dapat goodie bad).
Di
acara Meet and Greet kita bisa
menyaksikan secara langsung siapa-siapa saja orang dibalik pembuatan Komik Digidoy tersebut. Kalau nggak
salah ada sekitar enam orang dan semuanya memakai kacamata. Ups, MC juga suka ingetin kita bahwa mereka bukan berasal dari komunitas kacamata, hehee. Di acara workshop kita diajarin bagaimana membuat komik, mendapatkan ide
cerita dan tentu saja cara menggambar komik. Menurut si pembicara yaitu Lana
Molen, komik itu berawal dari ide sederhana tapi bertahan lama seperti
Doraemon. Komik Digidoy bertema
komedi dengan ending yang akan
membuat orang tertawa at least
tersenyum lah. Selain itu Komik Digidoy mengangkat karakter
orang-orang Medan. semoga bisa bertahan lama seperti Komik Doraemon yah! Maybe more.
![]() |
Ini dia para komikus di balik Komik Digidoy |
Kebanyakan
orang yang berada di luar Medan, selalu beranggapan bahwa orang Medan itu
adalah orang Batak, padahal tidak semua penghuni Kota Medan adalah Suku Batak,
ada juga seperti diriku yang Suku Sunda atau di Medan lebih dikenal dengan Suku
Banten, (*hey, aku bukan dari Banten loh!),
Suku Aceh dan lain-lain. Masih menurut Lana Molen, Komik Digidoy ingin
mematahkan mind set yang sudah tertanam
di benak orang-orang yang berada di luar Medan, bahwa Medan not only Bataknese.
![]() |
Acara Workshop yang dibawakan oleh content creater di Komik Digidoy |
Seperti
yang aku bilang, Komik Digidoy
mengangkat karakter dan kebiasan-kebiasan yang ada di Kota Medan, seperti inang-inang (red; perempuan yang
berjualan di pasar), Landmark di Kota
Medan seperti Lonsum (London Sumatera), Pamela
(Pajak Melati; sebuah pasar yang menjual barang-barang bekas, seperti baju,
seprai, dan lain-lain), Merdeka Walk, Guru Patimpus, kekhasan orang Medan
dengan suara kerasnya dan lain-lain. Intip, kenapa orang Medan suaranya
keras-keras di komik strip berikut.
Mudah-mudahan
bisa sedikit memberi gambaran mengenai Komiknya Orang Medan, Komik Digidoy di
tulisan ini. Setelah membaca beberapa strip Komik Digidoy bagi orang-orang di
Kota Medan bakalan mengamini dengan isi cerita, “yah itulah kebiasaan orang-orang Medan”, “Seperti inilah Medan”. Sedang bagi orang di luar Kota Medan,
mungkin bisa lebih mengetahui kebiasaan orang-orang Medan dan karakter
orang-orang Medan, so kalian nggak
akan terlalu kaget dengan kebiasaan mereka di Kota Medan. Paling tidak kalian
bisa mengetahui trend apa sih yang
lagi booming di Kota Medan sekarang.
Masih
penasaran dengan komik-komik dari Komik
Digidoy? Bisa kalian kepo-in di
akun-akun berkut;
Facebook : fb/digidoy
Twitter : @digidoy
Instagram : @digidoy
Website : www. Digidoy.com
Oh, yah mereka juga nerbitin Komik Cetak Full
Version bisa di order di www.digidoy .com edisi ‘Kek Ginilah Medan’. Semoga Komik Digidoy berhasil me-Medan-kan dunia.
Satu lagi yang ketinggalan, mereka memanggil para pembacanya dengan sebutan Kedaners, hmm aku nggak tahu
artinya sih, cak kelen cari tau
sendiri yah..
Sedap kalialh
BalasHapusNggak sedap, nggak sapa goodie bag nya ..
HapusSeru juga ya komiknya mengangkat sisi unik kota medan. Biar yang belum kenal medan jadi tahu. :D
BalasHapusmedan dan segala kemedannya kahaha
BalasHapus