AGAINs
???
Ouch,
haruskan aku mengalami hal ini lagi?
Ini adalah kehidupanku, ini adalah
jalan ceritaku dan ini adalah filmku sendiri, dengan Tuhanku sebagai
sutradara-Nya. Kayaknya belum cukup banyak pelajaran yang aku petik dari
pelajaran sakit hati yang aku mainkan kemarin, sehingga untuk kesekian kalinya
Engkau perankan aku kembali dengan adegan ini. Ataukah, Engkau masih ragu
dengan diriku dalam memainkan peran ini? Rgggggghhhhh,,,
Nyesek loh!
*gambar dari Fimadani.com |
Aku termasuk tipe orang yang amat
sangat gampang jatuh cinta dan termasuk orang yang amat sangat sulit untuk
melupakan orang yang pernah dicintainya.
Kamu!
Yah, kamu. Kenapa datang
dikehidupan aku yang tenang. Menghembuskan angin segar tentang pemahaman dalam
beragama, menghembuskan candu yang membuat aku menjadi tergoda. Tergoda untuk
bisa terus berhubungan dengan kamu.
Sebelumnya mungkin kita tidak
terlalu dekat, walaupun dulu kita pernah satu sekolah, tapi kita tidak pernah
saling menyapa ataupun melempar senyum. Dulu kamu itu adalah kamu dan aku
adalah aku, titik. Ketika jarak memisahkan kita, ketika rangkaian huruf-huruf
itu mendekatkan kita, aku berfikir dan menaruh sedikit harapan kalau kita
adalah satu. Satu dalam hati, satu dalam rasa dan cinta.
Mungkin aku salah mengartikan
kedekataan yang kita lakukan selama ini sebagai suatu hubungan yang beda,
karena adanya faktor ketertarikan yang lebih besar dariku. Tapi, inilah aku
dengan perasaan halus seorang perempuan yang tengah menyukai seorang laki-laki
yang patut untuk dijadikan imam. Aku tidak ingin menjadikan kamu sebagai
pengganti ayah yang telah hilang, atas kasih sayangmu itu, ataukah sebagai
seorang abang yang selalu melindungi adiknya aku hanya ingin menjadikanmu
sebagai pemimpin dari hatiku dan tingkahku yang kurang dalam berprilaku ataupun
dalam beribadah kepada-Nya. Ingin menjadikanmu hanya sebagai imam hidupku.
Mungkin aku harus kembali
bercermin dengan kehidupanku yang telah lewat. Karena aku tahu aku masih banyak
kekurangan yang harus aku perbaiki, aku akan kembali mempersiapkan diriku
sendiri dan kali ini bukan untuk kamu. Aku tidak tahu, untuk siapa...
Aku sudah melihat perempuan
beruntung itu, dia terlalu sempurna untuk aku lampaui. Kini aku harus menangisi
kekalahan yang aku terima menjadi dua kali lipat, menangisi karena tidak bisa
mendapatkan kamu dan menangisi karena kelemahan diri.
Masih nyesek loh, ini adalah sakit
hatiku yang kesekian kalinya atas perjuangan mendapatkan cinta “kamu” yang
kesekian kalinya. Lalu, masih banyakkah lelaki-lelaki tipuan seperti ini untuk
menguatkan hatiku dalam mendapatkan cinta “kamu” yang sesungguhnya? Hanya waktu
yang mampu menjawab semua ini.
Bantu aku teman sembuhkan sakit
hati ini, any idea??? L L L
*gambar dari eastchynta.blogspot.com |