Amigos X Siempre [Sahabat Untuk Selamanya]

7:55 AM

Setiap orang pasti memiliki geng-nya masing-masing, mereka adalah orang terdekat yang kita miliki yang pastinya kita sayangi dan percaya karena mereka adalah sahabat terbaik kita.


Walaupun terkadang ada hal-hal yang membuat kamu kesal terhadap mereka. Inilah asam manis asin dalam persahabatan.
Warna-warni Persahabatan
Semuanya terlewati begitu indah dalam kebersamaan dan keceriaan serta kesedihan. Aku jadi ingat ketika dulu usiaku masih terbilang muda, yaitu kelas 6 SD (Sekolah Dasar). Tiba-tiba seorang teman baikku Mia, menjauhiku secara tiba-tiba, tanpa alasan dan itu membuat aku mengeluarkan air mata untuk pertama kalinya demi seorang sahabat.

Dia sahabat terdekatku satu-satunya, dialah teman karibku di sekolahan itu, kita duduk bareng, kemana-mana bareng, dan berprestasi bareng. Dan aku selalu senang menjadi no 2 di kelas, karena aku hanya ingin membuat kamu bahagia dengan menjadi yang pertama,  dan aku hanya bisa menjadi seorang Watson saja, sedang kamu tetap Sherlock Holmes -nya.

Ketika SMP (Sekolah Menengah Pertama) kita berpisah kelas, kamu masuk kelas unggulan, sedang aku kelas biasa-biasa. Aku merasa kehilangan seorang sahabat, walaupun masih satu sekolah, tapi kita tetap berjauhan. Di sini aku menemukan teman baru yang tidak satu visi membuat aku menjadi down, apalagi dia tidak menyukai belajar dan dia bukan murid yang mampu serta peduli dengan prestasi di kelas. Menyebabkan aku benar-benar kehilangan arah, tapi aku tidak berputus asa karena aku bisa menikmati hari-hariku bersama mereka.

Dan perpustakaan selalu menjadi sahabat sejatiku menghabiskan waktu bersama sepanjang istirahat bersama buku-buku cerita, novel dan penjaga perpustakaan.

SMA (Sekolah Menengah Atas) menjadi tempat yang sangat memberatkan kala itu. Aku tidak tahu siapa sahabat karibku, tapi selalu ada hal-hal indah yang kami lakukan bersama, satu kelas atau bahkan hanya sekelompok tim belajar.

Aku tidak ingat kapan aku mulai jatuh cinta untuk pertama kalinya, tapi masa SMA adalah masa yang indah dan berbunga-bunga. Aku terlalu takut mengenal cinta ketika SMP, bahkan aku merasa marah dan benci kepada laki-laki yang selalu mengganggu atau menggoda aku. I hate you boys!!! Tapi senang juga bisa tertarik kepada Kakak kelas yang caem, walaupun selalu aku pendam, karena aku bukan siapa-siapa.

Aku terlalu cuek sama yang namanya cowok kala itu, kalaupun ada yang mendekatiku aku terlalu bodoh untuk mengerti sinyal cintanya, (baru nyadar sekarang, pas ngebayangin waktu SMP. Yang akhirnya dia jadian sama teman aku setelah lulus SMP).

Dan masa SMA juga aku mulai tertarik secara full kepada lawan jenis yang kece, model sekolah, bintang kelas, ketua OSIS, ketua organisasi dan aku selalu jatuh cinta kepada anak-anak nakal dan bandel di sekolahan serta mereka-mereka yang terlihat unik... apa aneh yah? Mungkin kedua-duanya, unik sama aneh itu ‘kan beda tipis. Ups!

Dan aku senang mampu menjadi seorang gadis remaja yang bisa dekat dengan dia, <3 <3<3-à cinta monyet. (maaf, nggak bisa bahas lebih mendalam)

Dulu aku terlalu malu untuk bisa ikut gabung dengan orang-orang kece sekolah, aku merasa tidak pantas dan aku tahu aku berbeda dengan mereka.

Dan ketika kuliah tiba, seakan semuanya berubah drastis. Aku seakan membalas dendam kepada masa SMAku dulu. Aku bahkan berani menyapa semua orang terlebih dahulu, dan ini membuat aku menjadi lebih pede bisa ngobrol dengan berbagai orang dari berbagai kalangan. Entah kenapa, tapi kekuatan itu datang secara tiba-tiba. Mungkin ini karena sahabat-sahabat yang selalu ada untukku.

Dan kurasa menjadi lebih gila ketika masa-masa kuliah bersama ketiga orang sahabatkuIcha, Imel dan Evi.

Me and Cha

Imel, Me, Evi, Limeh







Sekarang aku juga memiliki sahabat-sahabat terbaikku.

Di kantor
Me, Makhot and Maknah (sapaanku ke mereka)

Makjah, Makhot and Maknah

Makjah dan Me (Congrats bentar lagi menikah)-->ketularan amiinn
-
Makhot and Me

Rekan-rekan Kerja, hmm sebagian udah pada keluar (yang baru lupa nyimpen fotonya)

Di komunitas

Waktu Kopdar Koproler di Kebun Raya Bogor, sorry yah yang lain fotonya susah diedit

Komic's gals waktu ngerayain ultah kak @ipun

Sebelum Acara Peluncuran Medan Heritage

Anak Komic asyik berfoto di acara Peluncuran Medan Heritage

Kumpulan X-NFQ Medan

Nih die yang ulang tahunnya

Sahabat itu mudah didapat tapi terkadang sulit dipertahankan. Kenapa? Karena komunikasi yang kurang, jarak yang berjauhan, adanya perbedaan status, dan lain-lain.  Aku berharap aku bisa terus berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan mereka yang selalu melengkapi hari-hariku dulu, sekarang dan nanti.

Aku senang bisa berkenalan dengan orang-orang baru dari berbagai komunitas yang aku ikuti. Memiliki banyak sahabat itu tidak rugi loh, banyak informasi yang bisa kita dapat, menjadi ladang amal untuk kita, tempat meminta bantuan juga bisa dan lain-lain.
Nggak ngerti lah, jika hari gineee masih susah juga mencari teman..

Sahabatku, teruslah menjadi bagian dalam hariku, hidupku dan takdirku karena kamu sahabat untuk selamanya

Amigos x siempre!!!

Jadi inget zaman-zaman dulu 'ama Film telenovela yang berjudul Amigos X Siempre,, buat yang kangen yukk dengerin lagi lagunya. 


You Might Also Like

8 comments

  1. dl juga jaman SMU dan kuliah punya geng tapi sekarang udah sebagian loosing contact palingan klo ketemu di acara nikahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti karena kesibukan masing-masing. Biasanya kan begitu hmmm

      Hapus
  2. Sahabat datang dan pergi, tapi mereka selalu ada di hati ^_^

    BalasHapus
  3. Sahabat terbaik mampu membuat kita tersenyum karena kekonyolannya walau dia jauh di negara orang namun kebersamaan tetap mewarnai hari :)

    BalasHapus
  4. dulu karna sempet dikhianati ma sahabat sendiri.. aku jadi sensitif ma yang namanya sahabat,,, bahkan sampek sekarang aku masih gak bisa lupain itu.. meski tak dipungkiri dunia ini gelap tanpa mereka.. mereka tukang cat kali yakk. hehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak semua sahabat seperti itu kok uci, sabar yahh..
      Nanti kk belikan cat warna pink buat kamu yah, biar nggak gelap lagi

      Hapus