Siapa AKU??

12:54 AM

Sudah sejak enam tahun yang lalu aku berada di bagian lain dari bumiku Indonesia. Sudah selama itu pula aku tinggal dan hidup dengan suasana yang 1800 berbeda dengan tradisi dan kebudayaan leluhurku. Hal ini turut menggerus rasa nasionalisme ‘ku pada tradisiku sendiri, tradisi Parahiyangan.

Tapi, aku tidak pernah menyesal dengan semua Jalan Tuhan ini. Karena aku yakin, Dia selalu memberikan yang terbaik bagi hambanya, walaupun aku sempat berfikir bahwa ini bukanlah bagian dari doa-doa malamku, setiap waktu. Tapi, aku percaya dan yakin, Dia memberikan yang terbaik bagimu, bukan apa yang kamu inginkan tapi apa yang kamu butuhkan.

Setiap orang memiliki sisi dan pribadi mereka masing-masing, begitu juga aku. Mereka tidak mengetahui secara pasti siapa aku sebenarnya. Yahh, mereka hanya mengenal satu nama dari diriku ‘Rinrin’ dengan sifat yang terkadang aku perankan seperti bukan diriku sendiri, seolah aku hanya memainkan sandiwara demi sebuah tuntutan kalian sebagai sutradara.

Aku tidak tahu apa yang aku inginkan, tapi Dia selalu melengkapi semua hal yang ternyata itu adalah kebutuhan aku.

Aku tidak tahu siapa diriku sendiri, tapi Dia membimbing aku mengetahui siapa diri ini.

Begitu banyak cerita ditorehkan di kertas putih ini, begitu banyak kisah yang harus aku jalani. Semuanya saling berhubungan, membentuk sebuah untaian teka-teki yang membuat aku bimbang, tentang siapa aku dan apa yang harus aku lakukan selanjutnya? 

Hidup ini, tidak selalu harus mengikuti arus Takdir.

Terkadang kita  sendiri yang menuliskannya, dengan bimbingan dari Allah yang selalu meluruskan jalan hidup kita dalam mencapai tujuan akhir dari hidup itusendiri.

Aku, bukanlah aku yang aku inginkan beberapa tahun yang lalu, tapi Dia seolah-olah merevisi setiap proposal hidup yang aku ajukan. Menjadikan aku lari dari apa yan aku inginkan di awal. Tapi, dia selalu memberikan yang terbaik buat hamba-Nya.

Lalu apa keinginan terbesarku saat ini???

“Aku hanya ingin menciptakan lengkung bahagia dari sudut-sudut  keriput bibir mereka saat senja” 

Sampai saat ini, aku masih tidak mengetahui secara pasti apa visi dunia aku dan bagaimana misi yang harus aku jalani. Tapi, aku sangat ingin mewujudkan visi akhiratku, yaitu:

“Berada di tempat terhormat bersama Nabi Muhammad SAW dan orang-orang terdekat Nabi, terutama Siti Aisya dan Fatimah”

Hidup ini memiliki akhir, jadi tentukanlah visi dunia serta akhiratmu sehingga dirimu tahu apa yang harus kamu lakukan demi mencapai akhir dari dirimu.

Seperti ketika kita naik angkot, kita sudah tahu kemana kita akan berangkat dan di mana kita harus berhenti. Begitu juga dengan hidup ini.

Sia-sia jika kita hidup tanpa mengetahui apa tujuan akhir dari kehidupan kita.

Dan aku masih belum menemukan apa tujuan hidupku ini, apa visi dunia yang ingin aku raih, sehingga aku tidak harus berputar-putar tanpa arah, melelahkan dan membuang banyak waktu berhargaku.

Ya Allah, aku ingin berubah!!! aku ingin menulisakan dengan lancar takdir aku dalam Proposal Hidupku. Bimbing aku menentukan tiap judul dari Proposal yang akan aku ajukan ini, Ya Rabb.


(Postingan berikutnya, aku akan menuliskan Visi hidup aku, jadi sekarang mau merenung dulu tentang siapa aku)

You Might Also Like

9 comments

  1. rin fontnya agak sulit di baca :(
    membahagiakan orang tua ya? gw baru tau ternyata ga susah lho, tinggal aja ajak anak gw main ke rumah nyokap.s
    dalam sekejap muncullah lengkung indah di wajah 57tahun itu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih koreksinya mas, soalnya aku biasa aja kok bacanya. Malahan font nya ga berubah.
      Yaiyalah, mas Yandhi kan udah punya anak, kalo aku kan belum. Trus ga mungkin jg kan aku ajak anak tetangga, bisa aku yg kena marah mamahku.nnti dibulangnya, ngapain sih kamu bawa-bawa anak tetangga, kotor kan jadinya, udah cape-cape di sapu, dan bla bla bla

      Hapus
  2. wah sepertinya sedang membuka jalan pikirannya yah, semangat ya :))

    BalasHapus
  3. Asik, tulisan bersambung, ditunggu ya lanjutannya. :)

    BalasHapus
  4. Siaapp Mb, masih galau menentukan visi hidup itu, heheee

    BalasHapus
  5. dulu pernah juga sih ngerasa gini, tapi setelah banyak banyak baca buku dan ngedengerin Ust. Yusuf Mansyur ceramah, ga galau lg deh.. plong aja jadinya :D

    BalasHapus