Teknologi, Disabilitas dan Fasilitas Umum yang Kurang Ramah

12:00 AM

http://possore.com/cms/assets/uploads/2015/06/
Source here

Salah satu ciri hidup adalah berubah dan bertumbuh. Karena, hidup ibarat kita tengah mengayuh sepeda. Untuk tetap membuatnya seimbang kita harus move on ke arah yang lebih baik. Bila kita berhenti mengayuh maka sepeda akan jatuh. Bila kita tidak mau berubah, dunia akan tetap berubah dan nasib kita akan tertinggal jauh di belakang. Perubahan dunia telah terlihat sekarang, bila bandingkan dengan kehidupan zaman dulu. Teknologi adalah salah satu perubahan yang paling nyata terlihat. Setiap hari teknologi terbaru hadir untuk menunjang kehidupan kita dalam mempermudah setiap pekerjaan. Bahkan teknologi bisa membuat kita terlena di dalamnya, jika kita terlalu mengandalkan teknologi, sehingga teknologi seolah yang menguasai kita.

Teknologi diciptakan untuk mempermudah kegiatan kita. Selain itu, teknologi juga membantu orang-orang dengan kemampuan terbatas atau penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas. Disabilitas adalah keterbatasan interaksi dalam beraktivitas antara tubuh atau mental dengan masyarakat atau lingkungan di mana ia berada. Teman-teman pasti tahu bahwa keberadaan mereka di tengah kita terkadang membuat kita iba dan kasihan. Padahal tidak semua penyandang disabilitas tersebut minta dikasihani. Mereka ingin terlihat wajar dan sama mandirinya dengan kita saat berbaur di tengah-tengah kita. Alhamdulillah banget teknologi juga menyapa mereka, dan membantu mereka dengan keterbatasan mereka.

Macam-macam keterbatasan yang dialami seorang penyandang disabilitas diantaranya kesulitan membaca, kesulitan mendengar, berbicara tidak lancar, kesulitan memahami/hilang ingatan/gangguan jiwa, lambat dalam belajar, keterbatasan bergerak/berjalan dan kesulitan mengambil barang kecil menggunakan jari. Para peneliti berusaha menunjang setiap keterbatasan yang dimiliki oleh mereka. Teknologi terbaru bagi penyandang disabilitas, dikutip dari www.plimbi.com antara lain:

Deka Robotick Arm
Sebuah perusahaan desain dan riset DEKA  Corporation telah mengembangkan suatu perangkat lengan prostetik (lengan buatan). Lengan ini mampu meniru gerakan lengan manusia dengan tingkat presisi yang tinggi.

5 Teknologi Canggih untuk Membantu Para Penyandang Disabilitas

Mobil Tanpa Sopir dari Google
Google Self-Driving Car atau disingkat Google SDC adalah proyek dan inovasi teknologi dari Google. Google SDC adalah teknologi yang memadukan teknologi komputasi software pengendali kendaraan Google Chauffeur, dan teknologi penginderaan jauh (remote sensing).

http://s5.postimg.org/enda2i7xz/

Implan Koklea
Adalah sebuah perangkat kecil yang membantu penyandang tuna rungu mendapatkan kemampuan mendengar. Setelah berbagai penyempurnaan Implant Koklea berkembang semakin pesat, sehingga perangkat tersebut kini telah memiliki 20 kanal suara yang mengakibatkan penggunanya mampu ‘mendengar’ suara dengan lebih baik dan jernih.


Teknologi, Disabilitas dan Fasilitas Umum yang Kurang Ramah

Ripple: Speaker untuk para Tuna Rungu
Ripple adalah sebuah speaker unik yang mampu memvisualisasikan suara-suara yang dihasilkannya menjadi sebuah representasi visual taktil. Yaitu presentasi sebuah alunan musik menjadi gerakan-gerakan objek tertentu yang dapat diindera secara sentuhan atau taktil.

http://s5.postimg.org/uznbs8m9j/

Kursi Roda iBot
Sebuah kursi roda yang dirancang khusus, yang mampu membawa pengendaranya melangkahi anak tangga tanpa bantuan orang lain. 

Teknologi, Disabilitas dan Fasilitas Umum yang Kurang Ramah

Kapten Plus Personal Navigation
Alat ini berguna bagi para tuna netra untuk menjelajahi dunia secara mandiri tanpa kuatir akan tersesat.


Berbagai penemuan tersebut akan sangat membantu para penyandang disabiltas, tapi tidaklah mudah mendapatkan barang-barang terebut karena pasti memiliki harga yang sangat mahal dan dibuat tidaklah banyak atau indent. Jadi para penyandang disabilitas tetap membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan hal-hal tertentu. Selain itu, fasilitas umum yang terdapat di lingkungan mereka terkadang tidak mendukung akan keterbatasan mereka.

Fasilitas umum bagi penyandang disabiltas kian terabaikan, terlihat dari banyaknya fasilitas umum yang belum sesuai dengan kebutuhan mereka. Pemerintah juga belum memfasilitasi bagi para penyandang disabilitas ketika mereka berada di luar rumah. Memang di beberapa tempat umum disediakan bagi mereka, seperti di Trans Jakarta atau Bus Mebidang di Medan. Tapi untuk menuju ke sana tidak ada fasilitas untuk menunjangnya. Misalnya saat mereka berjalan menuju halte atau ketika mereka harus menaiki bus, hanya disediakan tangga sehingga beberapa penyandang tuna daksa masih memerlukan bantuan orang lain untuk menggotong. Selain itu, masih ada celah antara lantai halte dan bus Trans Jakarta sehingga membuat penyandang tuna netra rawan terjatuh. Kalau kita lihat banyak banget fasiltas umum yang belum sesuai untuk mereka. Kadang aku melihat kita-kita yang sempurna secara fisik memanfaatkan fasilitas yang dibuat bagi para penyandang disabilitas.

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/
Source here

Beberapa minggu yang lalu, seorang teman mengajakku ke sebuah paguyuban tuna netra yang ada di Kota Medan yaitu Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia). Saat itu, aku hanya menemani dia melakukan kegiatan sosialnya di sana, seperti memeriksan kesehatan para tuna netra, mengajari anak-anak mereka memahami Al-Qur’an, dan memberikan kotak musik yang diisi murotal yang memudahkan mereka memahami Al-Qur’an. And I did nothing there, just watching what they did. Sometime help them to show the way.

Mengunjungi mereka membuat aku semakin bersyukur atas nikmat yang telah aku dapatkan. Nikmat sehat dan kesempurnaan fisik yang tidak mereka miliki secara sempurna. Aku dibuat takjub dengan semangat mereka untuk mau belajar dan menjadi lebih baik. Walaupun terkadang mereka bercerita bahwa mereka tertipu orang-orang yang jahil, atau memanfaatkan keterbatasan mereka. Paguyuban itu benar-benar membantu mereka dalam bersosialisasi antar sesama penyandang tuna netra.

Banyak kelucuan yang terkadang muncul dari mereka, dan Oh My Gosh mereka tetap mengikuti perubahan zaman dengan memanfaatkan teknologi seperi handphone untuk berkomunikasi. Bahkan handphone ASUS aku, kalah dengan I-phone terbaru yang dia pake. Bagaimana mereka menggunakannya? Tidak terlalu paham tapi mereka hanya mengetuk layar telepon genggam mereka sambil mendekatkannya di telinga mereka. Yah, sebenarnya di setiap telepon genggam yang kita miliki ada fasiltas yang berguna bagi para penyandang tuna netra, seperti fasilitas suara misalnya untuk mencari no telepon seseorang dan lain-lain. Hmm, telepon genggam mereka telah di setting untuk bisa mereka gunakan.

http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/images/preview/
Source here
Teknologi membantu para penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas mereka. Kalau dulu para penyandang tuna netra hanya bisa mengasah kemampuan indera lainnya untuk menutupi kekurangan mereka. Kini, mereka bisa melakukan navigasi dan kembali ‘melihat’ indahnya meskipun dalam kapasitas terbatas. Ada sebuah teknologi yang dibuat dengan menggabungkan objek maya berbentuk dua dimensi atau tiga dimensi  untuk kemudian diproyeksikan  pada lingkungan tiga dimensi untuk menampilkan efek nyata. Teknologi tersebut adalah Kacamata Augmented Reality.

kacamata tuna netra
Source here
Kacamata augmented reality didesain dengan material plastic yang tampak shiny dan ringan. Sementara itu bagian layarnya menggabungkan teknologi Epson Moverio dan gadget Asus. Bagian gagang kacamata yang tebal akan terhubung langsung dengan sejumlah tombol kendali dan komputer Android yang mengatur kamera dan pencitraan gambar yang dihasilkan. Kacamata ini juga dilengkapi dengan baterai kapasitas cukup besar dengan daya tahan hingga 8 jam.

Kehadiran teknologi yang mampu membantu para penyandang tuna netra untuk melihat kembali tentu menjadi terobosan besar bagi dunia teknologi. Semoga kacamata ini bisa segera dipasarkan secara umum dengan harga yang terjangkau.

Para penyandang disabilitas tetap bisa menikmati teknologi untuk kenyamanaan mereka dalam melakukan aktivitas dan bersosialisasi. Bahkan beberapa dari mereka terlihat mencolok dengan prestasi-prestasi yang telah mereka raih. Tekologi terus berkembang membantu kita dan para penyandang disabilitas dalam berakivitas, tapi aku juga berharap bahwa fasiltas umum dibuat lebih ramah terhadap mereka. Semoga Pemerintah bisa lebih memperhatikan mengenai hal ini.


Source:

You Might Also Like

5 comments

  1. semakin canggih saja memang teknologi sekarang ya kak. semoga memudahkan mereka yang memiliki keterbatasan, namun juga jangan sampai membuat kita ketergantungan :)

    BalasHapus
  2. semoga semakin banyak teknologi modern yang bisa membantu aktifitas penyandang disabilitas. dan semakin banyak fasilitas umum yang ramah untuk penyandang disabilitas agar mempermudah mereka melakukan aktifitas di tempat umum

    @gemaulani

    BalasHapus
  3. Saya juga hampir memberikan contoh-contoh di atas di artikel saya :)

    @amma_chemist

    BalasHapus
  4. setuju sekali faislitas umum saat ini masih belum friendly utk disabilitas dan itu pun dilengkapi kesadaran masyrakat yg acuh

    BalasHapus
  5. sangar sangar iki teknologinya, penasaran ama speakernya...
    @rizalarz

    BalasHapus