Sebaris Cerita Tentang Aku dan KA Bandara (Railink ARS)
7:41 AM
Railink ARS
atau Kereta Api Bandara telah
beroperasi di Medan sejak tanggal 25 Juli 2013 bersamaan dengan beroperasinya Bandara Internasional Kuala Namu, Medan. Aku tidak tahu perasaan apa yang
menghinggapi hatiku ketika mendengar berita bahwa Bandara Internasional Kuala Namu,
Medan telah beroperasi. Ada sedikit
rasa bangga yang muncul di dalam lubuk terdalam. Aku seperti memiliki Bandara Internasional Kuala Namu
tersebut. Bukan tanpa sebab, ini terjadi karena saat menjadi salah satu
mahasiswi Teknik Sipil di Universitas
Negeri Medan beberapa tahun yang lalu. Aku telah menyambangi lokasi
tersebut sebelum semuanya telah berubah seperti sekarang. Bahkan petugas dari
PT Angkasa Pura II sendiri yang menyambut kami di ruangannya dan memaparkan
mengenai pembangunan Bandara bertaraf Internasional tersebut.
Petugas
tersebut memberikan kami file yang
berisi penjelasan mengenai pembangunan Bandara
Internasional Kuala Namu, dimulai
dari tanah dengan berbagai kondisi dan penangannya sampai perencanaan
transportasi dari dan menuju Bandara
Internasional Kuala Namu tersebut. Beliau juga menjelaskan semua hal
mengenai pembangunannya. Ada satu hal yang menjadi pertanyaanku, yaitu akan
dibangunnya rel kereta api menuju bandara. Ini menarik bagiku, karena baru ini
di Indonesia, yang menggunakan Kereta Api sebagai salah satu transportasi dari
dan menuju Bandara Internasional Kuala
Namu.
Peta Transportasi Menuju Bandara Internsional Kuala Namu |
Dua
tahun setelah lulus dan bekerja di salah satu perusahaan interior design, akhirnya berita mengejutkan itu datang. Kereta Api Bandara atau biasa disebut
juga Railink ARS mulai dioperasikan
bersamaan dengan Bandara Internasional Kuala Namu, Medan. Oh, iya jadi ingat
saat itu Bos besar alias si pemilik perusahaan di mana aku bekerja akan kembali
ke Jakarta. Serunya dia memilih Railink
ARS atau Kereta Api Bandara
menuju bandara. Itu satu hal yang buat aku ngiri banget. Beruntung banget
beliau bisa menaiki Railink ARS atau
Kereta Api Bandara untuk pertama
kalinya. Harus naik Railink ARS atau
Kereta Api Bandara, bisik batinku.
Pada
tahun 2013, Idul Fitri jatuh di bulan Agustus kurang dari satu bulan setelah Railink ARS atau Kereta Api Bandara beroperasi. Saat itu juga, aku sudah berencana
menggunakan Railink ARS atau Kereta Api Bandara sebagai alat
transportasi yang akan mengantarku ke Bandara
Internasional Kuala Namu. Yupp, setiap tahun aku selalu
menyempatkan diri untuk pulang ke kampung halaman di Cianjur, Jawa Barat. Bukan
Rinrin namanya kalau semuanya tidak diperhitungkan dahulu. Aku tidak mau karena
ketidaktahuanku dalam menggunakan Railink
ARS atau Kereta Api Bandara ini,
memakan banyak waktu dan terlambat tiba di Bandara
Internasional Kuala Namu.
So,
beberapa hari sebelum jadwal terbang tiba, aku meluangkan waktuku untuk mencoba
menaiki Railink ARS atau Kereta Api Bandara. Lupa tanggalnya
tapi, di Bulan Agustus tersebut aku meyakinkan kedua temanku Wieke dan Hot
Diana serta Ipun untuk menaiki Railink
ARS atau Kereta Api Bandara ke Bandara Internasional Kuala Namu hanya
sekedar mencoba sekaligus melihat Bandara Internasional yang baru di bangun
tersebut. Apalagi, banyak warga sekitar yang memanfaatkan Bandara baru tersebut
sebagai tempat rekreasi. Aneh yah? But
its real. Warga penasaran dengan Bandara yang baru beroperasi dan berbeda
dari Bandara sebelumnya, yaitu Bandara Polonia.
Dengan
alasan menyambut Hari Raya Idul Fitri, kantor masuk hanya sampai setengah hari.
Walaupun setengah hari itu kami tidak melakukan aktivitas kerja seperti biasa, hehehe kami sibuk merapikan meja kerja
dan komputer serta alat elektronik lainnya, dengan mematikannya sebelum
terlupa. Mencabut semua aliran listrik dari stop kontak dan merapikan meja
masing-masing supaya tidak meninggalkan sampah sedikit pun.
Yipi,
inilah saatnya untuk mendatangi Stasiun Kereta Api, untuk memesan tiket Railink ARS atau Kereta Api Bandara. Kami tidak tahu menahu mengenai hal ini,
bagaimana cara membeli tiketnya ataupun bagaimana keadaan dari Stasiun Kereta
dari Railink ARS atau Kereta Api Bandara tersebut.
Jadi,
dengan sedikit percaya diri yang kami miliki kami memasuki stasiun Railink ARS atau Kereta Api Bandara yang terdapat disebelah kanan dari stasiun
kereta api biasa. Yup, kami sempat salah masuk. Setelah melewati jalanan
menanjak yang digunakan untuk dropshit
penumpang Railink ARS atau Kereta Api Bandara, kami tiba di
ruangan yang sangat nyaman tersebut. Kami masuk dari gerbang dropshit mobil, karena pintu masuk yang tepat di samping stasiun kereta api
biasa, seperti sekarang belum tersedia.
Wow,
keren ruangannya, begitu kami masuk di ruangan pemesanan tiket, ada beberapa
tempat duduk di sebelah kiri. Mata kami sangat asyik memandang sekitar,
sekaligus merekam setiap sudut dari ruangan tersebut. Beberapa orang petugas
tiket atau ticketing tampak rapi di
mejanya masing-masing yang melingkar biru, memagari mereka dari penumpang yang
memesan tiket. Beberapa pembatas antrian pun berdiri berjejer di depan meja
melingkar tersebut.
Kami
sudah melihat dengan seksama dari brosur yang dibagikan petugas Railink ARS atau Kereta Api Bandara di persimpangan lampu merah, tepat di depan
pintu masuk kantor kami. Dan jam yang akan dipilih adalah jam sebelas siang.
Aku lupa saat itu pas jam sebelas atau lebih. Hehehe. Saat itu juga, aku
membeli dua tiket sekaligus, untuk survey dan untuk pulang kampung nanti.
Petugasnya sangat ramah, melayani kami. Apalagi melayani keingintahuanku,
dengan Railink ARS atau Kereta Api Bandara yang terbilang baru
bagiku.
Inilah
trip mencoba Railink ARS atau Kereta Api Bandara bersama
teman-temanku. Ada berbagai alasan mereka mencoba terlebih dahulu Railink ARS atau Kereta Api Bandara. Alasanku adalah mengetahui alur dari Railink ARS atau Kereta Api Bandara ini, saat mau naik maupun turunnya kelak di Bandara Internasional Kuala Namu.
Temanku beralasan menyarankan temannya yang akan mengunjungi Medan menggunakan Railink ARS atau Kereta Api Bandara sehingga dia mudah menerangkan kepada temannya.
Temanku yang lain lagi, beralasan untuk menjelaskan kepada saudaranya yang akan
melakukan perjalanan ke Padang. Dan dia menyarankan menggunakan Railink ARS atau Kereta Api Bandara. Sedangkan satu temanku lagi beralasan sekedar
ingin tahu saja.
Apapun
alasan kami, kami sudah berada di dalam Railink
ARS atau Kereta Api Bandara,
karena hanya jalan-jalan maka kami pun tidak lupa mengabadikan moment ini dalam
kamera handphone, walaupun tidak
banyak.
Pose di dekat pintu Kereta Api Bandara atau Railink ARS (masih kereta api dari Madiun) |
Eh, ada cowok! |
Pengalaman
yang tidak terlupakan dengan Railink ARS
atau Kereta Api Bandara adalah
ketika mendarat dengan selamat di Bandara
Internasional Kuala Namu, Medan
tepat jam11-an malam. Gile, aku
memutuskan untuk tidak dijemput di Bandara. Aku kasihan saja, karena jarak Bandara Internasional Kuala Namu itu lumayan jauh, berbeda dengan bandara
yang lama. Nggak mungkin aku membiarkan saudara aku menjemput dengan mobil
kecilnya, mengarungi jalan tol yang gelap dan sepi di tengah malam yang gelap
gulit gitu (lebay).
Setelah
galau antara naik taksi atau bis, akhirnya di detik terakhir aku memutuskan
untuk menumpang Railink ARS atau Kereta Api Bandara. Aku berlari,
menyeret koperku di jalanan yang tidak terlalu ramai. Alhamdulillah, suasana Bandara Internasional Kuala Namu saat
itu masih ramai, walaupun tidak seramai pasar. Aku baru tahu kalau ruangan di
stasiun Kereta Api di Bandara
Internasional Kuala Namu itu
ternyata keren. Setelah menyelesaikan pembayaran, yang ternyata hargaya turun.
Entah kenapa, tapi aku tidak berpikir panjang lagi. Hal ini dikarenakan, ada
seorang petugas yang memberitahu bahwa kereta akan segera berangkat. Dia
meminta aku untuk mempercepat langkahku, dan mengingatkan untuk tidak terus
memandang sekeliling.
Jiah,
bayangin aja aku harus berlari mengejar Railink
ARS atau Kereta Api Bandara yang
mulai melaju. Si petugas yang berada di situ juga tidak tinggal diam atau
melihat aku seperti di pelem-pelem
yang mengejar kereta api. Mereka menyemangati, seperti aku seorang pelari saja,
heheh. Seorang petugas dari Railink ARS
atau Kereta Api Bandara membantu
membawa koperku, sampai masuk gerbong Railink
ARS atau Kereta Api Bandara dengan
selamat. Dia juga yang telah
memberitahu kepada petugas lainnya di Railink
ARS atau Kereta Api Bandara dengan
sebuah walki talki bahwa ada satu penumpangnya yang tertinggal. What??
Tertinggal?? Itu pasti gwe.
Stasiun KA Bandara di Bandara Kulan Namu (sumber) |
Bukan
tertinggal sih, aku emang telat datang aja. Semua ini gara-gara galau mau naik apa dari Bandara Internasional Kuala Namu ke Medan Kota. Antara naik bis Damri,
taksi atau apa.
Kalian
tahu, Railink ARS atau Kereta Api Bandara terakhir itu melaju
dengan penumpang yang tidak banyak. Seolah setiap orang mendapatkan satu
kursinya yang lebar.Aku memeriksa sekeliling, lalu terduduk dengan menggigil.
Beneran loh dingin banget pendingin
ruangannya, aku merasa beku duduk sendiri begitu. Dingin banget deh, seperti hati
para jomblo. (Ups, ngatain diri sendiri).
Seneng
deh bisa menumpang Railink ARS atau Kereta Api Bandara. Terakhir aku naik Railink ARS atau Kereta Api Bandara adalah Bulan Oktober 2014 kemarin, ketika menghadiri
ulang tahun perusahaan yang kedua dekade.
Ternyata
PT Kereta Api telah banyak melakukan perubahan. Atau ini bisa dibilang
menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda. Berasa pangling deh, melihat keadaan
Stasiun Railink ARS atau Kereta Api Bandara. Aku tidak lagi
harus melalui gerbang tempat dropshit
penumpang, tapi bisa melalui jalan khusus menuju stasiun Railink ARS atau Kereta Api
Bandara. Dari situ kita cuma tinggal naik lift aja, ke lantai dua. Oh, iya hotelnya pun sudah buka loh, dan
menurut temanku yang pernah menginap di sana, tempatnya lumayan murah dan
bersih.
Satu
hal lagi yang keren dari Railink ARS
atau Kereta Api Bandara adalah,
kereta api yang digunakan telah berubah. Kereta yang pertama kali aku naiki saat akan libur lebaran itu, kalau
tidak salah dari Madiun, tapi yang terakhir kali aku naiki sudah terganti berasal dari Korea. Dan masih bagus. Enak
lagi, apalagi kalau duduk bersebelahan dengan orang keren, ah melting deh gwe…
Di
dalamnya pun lebih bagus lagi, lebih nyaman, tapi tetap dingin. Hehehe… Harga
membayar semuanya. Kenyamanan, ketenangan, efisien, dan menghemat waktu, karena
hanya memakan waktu kurang lebih 35 menit menuju Bandara Internasional Kuala
Namu dan 45 menit menuju Medan.
Menyenangkan
banget bisa menggunakan Railink ARS
atau Kereta Api Bandara sebagai
salah satu alternatif transportasi dari dan menuju Bandara Internasional Kuala Namu.
Cobain deh, pasti kamu mau mau lagi!
7 comments
sebenarnya si Railink ini anak cabang KA atau punya swasta ya mbak hehee
BalasHapusApa yah, aku juga nggak tau sih coba baca di railink.co.id
HapusMbak, itu cowoknya heran nengok Mbak Rin kok narsis kali :D
BalasHapusMana ada, dia aja lagi tidur. Yukk kapan-kapan kita naik KA bareng-bareng
HapusNaik KA ini memang enak, nyaman dan cepat... tapi sayang harga tiketnya baru naik lagi jadi IDR 100.000 untuk sekali jalan... hiks
BalasHapusMbak rin, saya boleh minta alamat email mbak gak, sbb saya mau tanya2 nih mslah railink nya, sbb mau nyoba juga..
BalasHapusIni alamat email saya : alidingerry@gmail.com
mantap nih ceritanya, makasih udah share pengalaman naik kereta api di medannya kak :)
BalasHapuskeren cara reviewnya, :)