Aku diam bukan berarti menerima semua caci maki itu
Tapi aku mengiba pada Tuhanku atas perlakuan yang aku terima...
Aku si anak yatim ini telah terdzolimi oleh orang yang tak memiliki akal pikiran..
Aku selalu ingin bebas, tapi aku melihat kesedihan yang terpancar dari matanya...
Seakan mata itu berbicara padaku dengan penuh arti bahwa aku telah gagal merawatmu,
Ayahku mengantarkanku bukan untuk didzolimin seperti ini...
Hey setan,,,, kau bilang aku tak pernah sakit hati, bila kau maki dan hina
Padahal rasa sakit hati itu akan selalu ada dan kau rasakan kelak di akhirat...
Ingat sampai kau mati pun aku tak kan memaafkan perlakuanmu
Dan setiap uang yang kau rampas dariku, biarkan itu menjadi penghalangmu menuju surga
Karena ikhlas itu seolah maya bagiku....
Medan, 05 Desember 2011
Setelah perlawanan dengan si “madman” alias orang gila
Curahan hati itu tergores nyata di kertas bekas yang tersimpan rapi di tumpukan kerjaan kantor yang telah tak terpakai lagi, dan baru kutemukan sore hari(re;22-03-2012)ketika ku bereskan file-file yang tak terpakai itu.
Suatu perasaan yang meledak-ledak akan suatu peristiwa yang telah terjadi dan aku alami ketika itu. Sangat ,,sangat banyak curahan seperti itu tertinggal di lembaran kertas yang aku lupa di mana aku meletakkannya. Tapi ketika semua ku temukan seperti kertas di atas, aku kembali mengenang suatu masa dimana aku merasa hidup sangat tertekan dan menderita. Jujur aku sangat tidak nyaman dan mulai mengalami stress tingkat rendah, seperti yang kubaca di internet mengenai ciri-ciri orang stress.
Itu benar-benar aku alamin, dan aku nggak tahu apakah orang peduli dengan keadaan ku, tapi aku yakin ada beberapa orang yang peduli padaku, walaupun diantara mereka banyak yang mengacuhkan kesengsaraanku kala itu.
Kini semua itu telah berakhir¸yah semua kemalangan dan kesengsaraan yang aku alamin telah terganti dengan lembaran baru yang harus aku isi demi masa depan. Kalau kalian bertanya apakah aku sedih dengan kepergian si pembuat sengsara itu?? Aku sendiri mengatakan dengan sebenar-benarnya bahwa aku tak menunjukkan rasa sedih sedikitpun, atau mungkin aku senang dengan kejadian itu?? Just a little maybe,,hehehe... Tentu saja aku sangat senang, akhirnya kesengsaraan ku berakhir juga. Tamat di malam hari 14 Februari 2012, jam 21.10 wib. Dia meninggal karena kecelakaan yang telah menimpanya. Tadinya aku berpikir bahwa dia bakal cacat atau apalah yang pastinya membuat keadaan di rumah itu semakin memanas, tapi ternyata yang terbaik meniadakan dia seperti itu.
Hmm, aku tidak sedih Cuma panik, hanya sedih melihat bibiku menangisi nasibnya setelah ditinggal suami tercintanya, yang selalu menyiksaku dan membuat aku tak tenang tinggal di sana.
Tapi semua telah berakhir dan seperti kataku tadi, aku kini hanya bakal membuka lembaran hidup ku yang baru. Dan aku sudah melupakan semua kejadian yang menimpa diriku waktu itu. Karena bukan hal seperti ini juga yang aku harapkan, menjadi kenyataan.
Ini adalah awal dunia baru, dan ini adalah jawaban dari doa-doa bibiku, kakak sepupuku, dan doa orang-orang yang memperdulikan aku. Aku tahu mereka meminta yang terbaik bagi kehidupan kami semua.
Inilah yang terbaik bagiku.....
This is a new sun shine in the morning..