#17Post[1Hari 1 Ayat] : Yukk, Taati Aturan dan Etika Biar Nggak Sering Membantah!
6:36 AM
Artinya: “Dan
sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al-Qur’an ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak
membantah” (QS. Al-Kahfi, 18:54)
Ayat
di atas memang benar adanya, benar bahwa manusia adalah makhluk yang paling
banyak membantah. Pernah baca cerita berikut entah di mana;
Suatu
malam, saat orang tertidur lelap, Rasulullah mendatangi kediaman putrinya,
Fatimah (ß fans gwe) dan suaminya, Ali bin Abi
Thalib. Rasulullah bertanya;” Tidaklah kalian berdua melaksanakan shalat?”
Seketika
Ali menjawab; “Jiwa kami sedang berada di tangan Allah (ketika tidur). Kalau
Dia mengirimkannya kembali kami akan bangun”. Dalam sebuah riwayat, Ali
mengucapkan itu sambil duduk mengusap-usap mata.
Rasulullah
tidak menanggapinya dan sambil meninggalkan tempat seraya menepuk pahanya,
beliau bergumam dengan mengutip penggalan ayat di atas yang maknanya: “Dan
manusia adalah makhaluk yang paling banyak membantah”
Apa
yang dikatakan Sayyidina Ali itu benar, apalagi itu amalan sunah, tetapi dengan
cara itu sebenarnya Rasulullah ingin mengajak mereka untuk lebih mendekatkan
diri kepada Allah melalui shalat malam. Memang selalu saja ada alasan untuk
bedalih. Ckckckck
Ini
seperti kita, atau mungkin aku deh yang terkadang suka banyak alasan, dalam
melakukan penolakan terhadap ajakan teman, yang mungkin itu baik bagi aku.
Kecenderungan
ini bila tidak diatur dengan sebuah kode etik akan menjadi liar, dan tidak
terkendali sama persis dengan para pengguna jalan raya yang selalu ingin cepat
sampai tujuan. Bila tidak diatur dengan rambu-rambu lalu lintas, maka akan
terjadi kekacauan.
Begitu
juga dengan manusia, aturan dan etika itu juga diperlukan karena manusia pada
dasarnya memiliki sifat dan kecenderungan untuk merasa bahwa yang diyakininya
adalah yang paling benar.
Jadi,
manusia itu memerlukan etika atau aturan untuk membatasi pembantahan yang kerap
dilakukan dirinya, dari selalu merasa yakin bahwa apa yang diyakininya benar
adanya. Agak-agak bribet kayaknya yahh,, hehehehee,, maaf masih belajar.
Dan
seorang pakar sosiologi juga mengingatkan bahwa pentingnya meletakkan
dasar-dasar dan kode etik dialog dalam debat supaya tidak banyak pembantahan
yang dilakukan oleh mereka. Mengingat kemungkinan suatu pandangan diterima atau
ditolak dalam debat sangat besar sekali, dan masing-masing pihak yang berdebat
mengerahkan segala argumentasi dan kekuatan untuk memenangkan perdebatan
tersebut.
Mudah-mudahan
kita tidak terlalu ngeyel dengan kebenaran yang kita yakini sehingga kita bisa
melihat dengan jelas aturan dan etika yang ada.
Diambil dari berbagai
sumber, diantaranya buku Moderasi Islam
karya Dr. Muchlis M Hanafi, MA
6 comments
Berdiskusi dengan orang yang menganggap hanya pendapatnya yang benar adalah kesalahan... karena tidak akan ditemui kebaikan jika demikian :)
BalasHapussalam silaturahmi...
Yup, benar sekali. Maka sudah sepantasnyalah kita harus bisa bertoleransi terhadap orang lain
HapusSelain menghargai orang lain, menguatkan silaturahmi juga yah :)
HapusEtika memang perlu mau dimana2 juga dan kondisi apa juga :)
BalasHapustentu saja,,,
HapusAjak etika kemana2 saja mas? hehehe :)
Hapus