#3 Post [1 Hari 1 Ayat]: Ya Allah, Jangan Sampai Cinta kepada-Mu terkalahkan, Cinta kepada Lawan Jenisku
1:58 AM
Artinya : “Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir ” (QS. Ar-Rum,
30:21)
CINTA!
Mendengar
kata ini saja hati kita udah tertram dan damai. Cinta adalah naluri untuk
melanjutkan keturunan. Dan naluri-naluri ini menuntut pemenuhan. Jadi alangkah wajarnya
jika seseorang sudah balig, ia mulai merasakan naluri ini. Hal ini tidak salah,
namun ini adalah suatu indikasi bahwa dia sudah sanggup melanjutkan keturunan
manusia. (Ups, kata-katanya terlalu vulgar dan berani yahh,, mangap...)
Cinta
adalah pemberian Allah dan merupakan karunia-Nya. Allah menanamkan rasa cinta
kepada jiwa kita sebagai bentuk dari rasa cinta-Nya kepada kita agar kita
berfikir tentang-Nya. Karena Dia lah yang menjadikan rasa cinta antara jenis
yang berlawanan, sama seperti Allah jadikan rasa cinta manusia terhadap apapun
yang diinginkan di dunia.
Cinta
bisa juga dimaknai sebagai potensi maksiat, juga bisa dimaknai sebagai potensi
TAAT.
So
guys, karena makna cinta itu luas, maka jangan disempitkan dengan syahwat,
kasih sayang itu terlalu tinggi untuk direndahkan hanya dengan baku maksiat
apalagi dalam bentuk PACARAN.
Dia
temanku, bahkan dia teman baikku. Persahabatan kami, sudah sangat dekat, sama
seperti saudara. Beberapa bulan terakhir ini, dia telah menjalin hubungan
dengan seorang kakak tingkat di kampus kami. Aku tidak tahu, apakah pacaran
dengan kakak tingkatnya itu menjadikan dia lebih baik?
Tentu
tidak, dia menjadi terlalu perasa terhadap apapun itu yang berhubungan dengan
pacarnya. Dengan mengatasnamakan cinta, temanku sebut saja namanya Leli
berusaha membawa perubahan besar ke arah yang lebih baik dalam diri pacarnya
tersebut.
Leli
mulai menasehati dia tentang agama, tentang shalat yang harus dijalani dan
tentang semua hal-hal yang baik. Walaupun Leli sendiri, bukanlah sangat baik
sekali dalam menjalankan kehidupan beragama dia. Toh, dia sering melupakan
bahkan malas untuk bergegas menghadap Ilahi Rabb ketika suara panggilan itu
memanggil.
Apakah
atas nama cinta juga, Leli lebih memilih menghabiskan waktu berdua bersama
pacarnya mengerjakan tugas kampus daripada segera memenuhi panggilan-Nya. Lalu
kemana tekadnya bahwa dia mampu merubah orang lain menjadi lebih taat dalam
beragama sedang dia sendiri masih lalai.
Apakah
ini cinta yang mereka perjuangkan?
Lalu
kapan cinta kepad Rabb mu diperjuangkan?
Sumber : Buku Udah Putusin Aja! karya Ust. Felix Y Siauw
8 comments
kalau kamu tahu harganya, kamu akan memperjuangkannya. kalo kata temen yang biasa shaum rutin, walo dia menyusui pun dia tetep shaum karena tau keutamaannya. jadi memang harus tau esensinya. :) tetap semangat, mba
BalasHapusWah, bener mba. Mungkin tergantung diri masing-masing juga yah
Hapusduh yang jomblo faseh banget ngebahas cinta....
BalasHapussemoga ketemu sm cintanya, dan segera mungkin mengakhiri masa jomblonya
Amiiinnn, makasih mas yandhi , semoga doanya dikabulkan pada adikmu ini
Hapusngapain repot2 rin,
BalasHapuskalau tidak halal, berarti tidak cinta,
sudah selese.. haha
Hahaaaa,, bisa jadi bisa jadi,,
Hapuspacaran kalo ga barokah hasilnya ga akan baik, kalo bisa jangan pacaran deh!!
BalasHapusRencana aku emang nggak mau pacaran sih mas,
Hapus